The Raid (sebelum diedarkan: Serbuan Maut[1]) adalah film aksi seni bela diri dari Indonesia yang disutradarai oleh Gareth Evans dan dibintangi oleh Iko Uwais. Pertama kali dipublikasi pada Festival Film Internasional Toronto (Toronto International Film Festival, TIFF) 2011 sebagai film pembuka untuk kategori Midnight Madness, para kritikus dan penonton memuji film tersebut sebagai salah satu film aksi terbaik setelah bertahun-tahun[2][3][4][5][6][7] sehingga memperoleh penghargaan The Cadillac People's Choice Midnight Madness Award[8]. Terpilihnya film ini untuk diputar pada beberapa festival film internasional berikutnya, seperti Festival Film Internasional Dublin Jameson (Irlandia), Festival Film Glasgow (Skotlandia), Festival Film Sundance (Utah, AS), South by Southwest Film (SXSW, di Austin, Texas, AS), dan Festival Film Busan (Korea Selatan), menjadikannya sebagai film komersial produksi Indonesia pertama yang paling berhasil di tingkat dunia.
Film The Raid sebenarnya adalah ide lanjutan dari keseluruhan cerita yang diinginkan sutradara Gareth Evans. Proyek awalnya, Berandal, diumumkan tahun 2011 sebelum film "The Raid" dibuat pada tahun yang sama yaitu tahun 2011, namun baru dirilis pada 2014 dengan judul The Raid 2: Berandal.
Sinopsis:
Jauh di jantung daerah kumuh Jakarta berdiri sebuah gedung apartemen terlantar yang tak tertembus dan menjadi rumah aman bagi gangster, penjahat dan pembunuh yang paling berbahaya. Blok apartemen kumuh tersebut telah dianggap tak tersentuh oleh para rival gembong narkoba terkenal Tama Riyadi (Ray Sahetapy), bahkan untuk perwira polisi paling berani sekalipun. Semuanya berubah ketika sebuah tim polisi senjata dan taktik khusus berjumlah 20 orang ditugaskan untuk menyerbu bangunan tersebut dan mengakhiri teror Tama untuk selamanya.
Di bawah kegelapan dan keheningan fajar, Rama (Iko Uwais), seorang calon ayah dan perwira polisi elit baru, dalam regu yang dipimpin oleh Sersan Jaka (Joe Taslim), tiba di blok apartemen Tama dengan petunjuk Letnan Wahyu (Pierre Gruno). Setelah berpapasan dengan Gofar (Iang Darmawan) salah seorang penghuni apartemen tersebut, mereka menerobos masuk dan dengan hati-hati mengamankan para penjahat penghuninya. Mulai dari lantai dasar dan bergerak naik, dengan terencana mereka menyusup sampai mencapai lantai enam, namun kemudian mereka terlihat oleh seorang anak pengintai, yang lari meneriaki temannya yang kedua sebelum dia tertembak mati oleh peluru senapan serbu Letnan Wahyu. Peringatan tersebut mencapai Tama dan algojonya, Mad Dog (Yayan Ruhian) lewat interkom. Tama segera memanggil bala bantuan. Dua penembak runduk di gedung samping menembak anggota regu polisi di lantai dasar. Seorang anggota regu polisi lain segera tewas ditembak oleh penembak runduk setelah melihat keluar dari jendela. Dalam kekacauan tersebut tahanan mereka lolos dan membunuh dua polisi lain, mendapatkan kontrol di lantai 5. Sebuah serangan mendadak berhasil melumpuhkan satu-satunya mobil angkut regu Polisi. Tama mematikan listrik di seluruh gedung, mengumumkan terdapatnya "tamu tak diundang" terjebak di lantai 6, dan menjanjikan sewa gratis untuk yang berhasil membunuh mereka.
Regu polisi Jaka masuk dalam perangkap anak buah Tama di lantai 7 yang menembak mati banyak anggota regu polisi. Jaka segera mengetahui bahwa misi tersebut ternyata hanya diprakarsai Letnan Wahyu, sehingga tidak akan ada bala bantuan. Setelah baku tembak, regu Jaka pun kalah jumlah maupun amunisi dan diburu oleh anak buah Tama yang kejam dan beringas. Jaka, Wahyu, Bowo (Tegar Satrya), Dagu (Eka Rahmadia) dan Rama berhasil selamat, namun terpisah menjadi dua: Jaka, Wahyu dan Dagu di lantai 5, sedangkan Rama dan Bowo di lantai 7.
Memapah Bowo, Rama bertarung menerobos koridor lantai 7 dan tiba di apartemen 726 yang dihuni Gofar dan istrinya, memohon tempat persembunyian dari kejaran anak buah Tama. Geng parang dan pimpinan mereka (Alfridus Godfred) memeriksa apartemen Gofar, menusuk dinding tempat persembunyian Rama, melukai pipi Rama, namun mereka tidak menemukan Rama dan akhirnya pergi. Rama meninggalkan Bowo dalam perawatan Gofar untuk mencari jalan keluar. Dia bertempur sengit dengan geng parang, namun kembali dikejar oleh anak buah Tama yang lain. Rama akhirnya tertangkap oleh Andi (Donny Alamsyah), tangan kanan dan otak bisnis narkoba Tama. Pada saat yang sama, Jaka berseteru dengan Wahyu karena Wahyu menolak untuk mencari Rama dan Bowo, membuat Jaka marah dan mempertanyakan integritas kepolisian Wahyu di balik misi naas tersebut. Jaka segera ditemukan oleh Mad Dog. Letnan Wahyu melarikan diri dan diikuti Dagu, namun Jaka harus tewas setelah beradu nyali dengan Mad Dog. Sementara itu, Andi terungkap sebagai kakak Rama yang terasing setelah meninggalkan keluarganya tanpa jejak. Andi menolak pulang ke keluarganya, namun berjanji mengeluarkan Rama dari gedung maut tersebut. Dia tak menyangka, Tama ternyata telah mengetahui pengkhianatannya melalui kamera tersembunyi yang tersebar di seluruh gedung, menyerahkan Andi ke tangan Mad Dog (yang sudah membenci Andi) untuk dihabisi.
Rama bergabung kembali dengan Letnan Wahyu dan Dagu, memutuskan untuk menangkap dan menggunakan Tama sebagai tiket keluar mereka. Mereka bertiga bertempur melewati laboratorium narkotika menuju ke markas Tama di lantai 15. Dalam perjalanan, Rama membebaskan Andi dan bersama-sama bertarung sengit melawan Mad Dog. Rama dan Andi akhirnya mengalahkan Mad Dog dengan sepotong pecahan dari tabung lampu neon. Sementara itu, Wahyu dan Dagu membekuk Tama, tapi Wahyu tiba-tiba menembak Dagu. Di tangga, Rama dan Andi berpapasan dengan Wahyu dan Tama, tapi Wahyu mengancam mereka untuk tidak ikut campur. Tama menggertak Wahyu bahwa ia telah mengetahui misi tersebut dari Reza, atasan Wahyu, dan bahwa Wahyu dikirim atasannya untuk dihabisi, karena Wahyu hanyalah seorang polisi kotor dalam sebuah kepolisian dengan petinggi-petinggi yang sudah dibayar oleh Tama.
Wahyu pun kalap dan menembak gembong narkoba tersebut di kepala. Putus asa, Wahyu mencoba bunuh diri, namun gagal karena kehabisan peluru dan ditangkap tanpa perlawanan oleh Rama. Dengan matinya Tama, Andi pun kini berkuasa di gedung tersebut, menyuruh para penghuninya untuk kembali ke kamar mereka masing-masing. Andi memberikan Rama kotak berisi rekaman daftar hitam polisi-polisi korup. Andi kemudian mengawal Rama, Bowo dan Wahyu, namun tetap menolak tawaran Rama bergabung dengan mereka, dan masuk kembali ke gedung, sementara Rama berjalan ke luar gerbang menuju masa depan yang tak pasti.
Inspirasi:
Sebagian besar ide cerita keluar dari Gareth Evans. Evans mengatakan di dalam blognya dia sejak kecil terobsesi dengan film "Peace Hotel" (1995) yang dibintangi Chow Yun Fat. Dia tidak pernah bisa menemukan film ini di Inggris dan hanya memiliki gambar poster di bawah ini serta sinopsis yang samar-samar.
Evans mengatakan bahwa dia menyukai konsep sebuah bangunan terisolasi yang menawarkan perlindungan kepada penjahat, tetapi ketika Evans akhirnya melihat film tersebut lebih dari 15 tahun kemudian "khayalan" Evans mengenai film ini benar-benar berbeda dengan apa yang dia lihat. Saat dia menonton film ini yang dia bayangkan dari film ini adalah gelap noirish dengan bahaya pada setiap lantai dengan aksi terbatas pada ruang interior dipenuhi dengan bayangan dan ketakutan. Evans juga membayangkan akan memiliki lebih banyak action, bukan hanya dari sudut hati yang manis dan romantis seperti yang ditampilkan pada film ini.
Setelah menghabiskan sebagian besar waktunya untuk "Merantau", keinginannya untuk membuat film yang latarnya 95% berada di dalam ruangan. Evans mulai menonton banyak film untuk inspirasi, seperti Assault on Precinct 13 (1976) dan Die Hard (1988) untuk mencari struktur cerita, bagaimana mengembangkan adegan aksi ke dalam cerita sealami mungkin.
Evans mengatakan bahwa selalu ingin menemukan cara untuk mencampur genre bersama-sama, untuk membawa lebih ke film seni bela diri daripada sekedar murni tindakan. Itulah yang sebagian besar fans dari genre action ingin lihat.
Dengan Serbuan Maut, Evans dan tim produksi Merantau Films berencana untuk mengeksplorasi gaya pengambilan gambar yang berbeda dan atmosfer film tersebut untuk memungkinkan pergeseran tonal dan perubahan genre. Konsep utama film ini adalah tim SWAT yang terjebak di dalam gedung dengan penjahat di sekitar mereka yang membuat banyak pilihan bagi tim produksi untuk tidak hanya untuk mengeksplorasi koreografi aksi tetapi juga untuk memberikan berbagai sensasi dari ketegangan yang tercipta dari film ini, bahkan juga sensasi horor.
Rabu, 15 Oktober 2014
Selasa, 30 September 2014
Jumat, 29 Agustus 2014
Biografi Hanggini Purinda Retto
Hanggini Purinda Retto (lahir di Jakarta, 21 September 1999; umur 14 tahun) merupakan aktris, penyanyi, dan koki cilik berkebangsaan Indonesia. Dia dikenal luas masyarakat saat menjadi host koki cilik. Hanggini adalah orang Jawa. Fans nya sendiri bernama Jehaku yang artinya Jeng Hanggini ku.
Kariernya dalam dunia entertainment diawali dari menjadi host di Koki cilik. Saat itu, banyak orang yang mengatakan kalau Hanggini merupakan salah satu host Koki cilik yang cantik di antara host yang lain. Selain itu, Hanggini juga pernah bermain di acara komedi Opera Anak tahun 2010.
Hanggini juga bermain sinetron. Sinetron pertama yang dibintanginya adalah Garuda Impian. Di sinetron ini, Hanggini berperan sebagai Aura. Saat Garuda Impian tamat, ia melanjutkan dengan bermain sinetron Badil dan Blangkon Ajaib. Di sini, perempuan berzodiak virgo ini memerankan peran sebagai peri sakura. Hanggini juga bermain sinetron Putih Abu-Abu memerankan tokoh Cherry.
Sekarang, Hanggini sibuk menyanyi setelah menjadi personil Duo Jelly bersama sahabatnya, Shanindya Naurashalika. Sebelumnya, personil Duo Jelly adalah Hanggini dan Prilly Latuconsina. Namun, Prilly mengundurkan diri karena sibuk syuting.
Rabu, 27 Agustus 2014
Biografi Afgan syahreza
Afgan Syahreza (lahir di Jakarta, 27 Mei 1989; umur 25 tahun) adalah Penyanyi Indonesia berdarah Minangkabau.[1] Anak kedua dari empat bersaudara pasangan Lola Purnama dan Loyd Yahya ini merilis debut albumnya berjudul Confession No.1
di bulan Januari 2008. Album yang diisi dengan 13 lagu ini kental
terasa dipengaruhi pop, soul, R&B, dan jazz dan mengandalkan lagu
"Terima Kasih Cinta", "Klise", "Sadis", dan "Tanpa Batas Waktu".
Penggarapan video klip untuk lagu "Terima Kasih Cinta" dengan pendukung Thalita Latief dikerjakan oleh sutradara Jose Purnomo. Album ini diproduksi oleh Wanna B Production dan didistribusikan di bawah label PT Sony-BMG dan penggarapannya dibantu sejumlah musisi ternama antara lain Fajar LMN, Harry Budiman (produser Tangga), Deddy Dhukun, dan Dian Pramana Putra, dan Bebi Romeo sebagai komposer.[2][3]. Pada tahun 2010, Afgan mengeluarkan album keduanya, yang diberi judul "The One".
Alasan mengapa album keduanya bertajuk "The One", karena tahun 2010 adalah tahun yang istimewa, ia merilis album dan filmnya dalam waktu yang bersamaan, maka dari itu album keduanya diberi judul "The One". Di album tersebut Afgan menyanyikan 12 lagu plus 1 bonus track "PadaMu Kubersujud". Single pertamanya adalah Cinta 2 Hati, yang sekaligus juga menjadi Soundtrack film perdananya, Cinta 2 Hati.
Afgan dibesarkan di tengah keluarga yang suka menikmati musik. Bahkan Afgan sejak di bangku sekolah menengah sudah sering didaulat untuk menyanyi meskipun selalu ditampiknya karena malu. Kariernya diawali ketika bersama teman-temannya berkunjung ke WannaB Instant Recording Studio. Di studio ini mereka menyanyi dan merekamnya dalam CD untuk koleksi pribadi. Di luar dugaan ternyata Afgan terpantau oleh Produser WannaB Music Production yang langsung menawarinya rekaman. Awalnya ia sempat ragu tapi akhirnya menerima juga dan ia langsung masuk dapur rekaman.
Ternyata album pertamanya diminati khalayak dan mampu menempati posisi tertinggi di tangga lagu hit radio dan televisi terkemuka Indonesia. Tahun 2009 Afgan mulai menjajal kemampuannya di dunia film. Namun karena masih ragu dengan kemampuan aktingnya dia hanya berani bermain sebagai dirinya sendiri (Cameo) dalam film layar lebar berjudul "Bukan Cinta Biasa" yang pemeran utamanya pendatang baru Olivia Lubis Jensen.
Dalam film ini Afgan juga menyumbang lagu sebagai jalur suara dengan judul lagu yang sama dengan judul film tersebut. Dan Afgan juga membentuk Group Fans yang bernama Afganisme
Pada ajang Anugerah Musik Indonesia 2009, Afgan berhasil meraih penghargaan sebagai Penyanyi Pria Solo Terbaik melalui lagu Terima Kasih Cinta.
Pada bulan Ramadhan tahun 2009, Afgan merilis mini album Bersihkan Dirimu dengan Pada-Mu Kubersujud dan Pencari Jalan-Mu sebagai lagu utama dari album ini.
Sementara itu, Afgan juga terlibat dalam film Bukan Cinta Biasa yang rilis pada tanggal 7 Mei 2009. Di sini Afgan selain tampil di film mengisi sountrack dengan judul lagu sama dengan judul filmnya.
Pada tahun 2010 Afgan beradu akting dengan senior dari dunia perfilman yaitu Deddy Mizwar dalam film Cinta 2 Hati. Selain beradu akting dengan Deddy Mizwar, Afgan akan beradu akting dengan Olivia Lubis Jensen dan Tika Putri. Afgan pun ikut mengisi jalur suara dalam film ini yang berjudul sama dengan filmnya yaitu Cinta 2 Hati. Film ini dirilis tanggal 1 April 2010.
Sukses di album perdana, Afgan merilis album keduanya, "The One" pada tanggal 1 April 2010. album ini terisi 12 lagu, salah satunya Cinta 2 Hati yang menjadi OST Cinta 2 Hati yang diperankan sendiri sebagai Alfa, selain Cinta 2 Hati ada 8 lagu baru lainnya (termasuk Seperti Bintang yang didedikasi untuk fans dan persembahan dari Panadol Cold & Flu), serta 3 lagu single (termasuk Pencari Jalan-Mu sebagai bonus track).
Afgan sempat vakum sementara dari dunia musik Indonesia demi mengenyam pendidikan di negara tetangga, yaitu Malaysia. Pada bulan Desember 2012, Afgan merilis single Pesan Cinta yang bergenre pop upbeat sebagai single pertama menuju album ketiga. Lagu tersebut adalah ciptaan Afgan dengan bantuan Inu Numata dan Nino Ran. Pada tanggal 14 Februari 2013 tepat pukul 14:14, Afgan merilis album ketiga yang bertitle L1ve To Love. Distribusi album ini dibantu oleh restoran KFC di Indonesia. Bersamaan dengan perilisan album tersebut, Afgan menyatakan memilih Jodoh Pasti Bertemu sebagai single kedua album tersebut. Lagu tersebut dipilih karena Afgan merasa lagu ciptaan Bemby Noor ini benar-benar tipikal gimmick Afgan yang melankolis sekaligus sebagai penyeimbang single sebelumnya yang terdengar lebih upbeat.
Afgan pernah digosipkan pacaran dengan Thalita Latief, Agnes Monica, Mirasih Tyas Endah, Eva Celia Latjuba dan juga Arumi Bachsin. Saat ini Afgan tengah dekat dengan artis pendatang baru, Olivia Lubis Jensen. Afgan juga pernah diisukan sebagai seorang gay dan menjalin hubungan dengan aktor Jonathan Mulia
Penggarapan video klip untuk lagu "Terima Kasih Cinta" dengan pendukung Thalita Latief dikerjakan oleh sutradara Jose Purnomo. Album ini diproduksi oleh Wanna B Production dan didistribusikan di bawah label PT Sony-BMG dan penggarapannya dibantu sejumlah musisi ternama antara lain Fajar LMN, Harry Budiman (produser Tangga), Deddy Dhukun, dan Dian Pramana Putra, dan Bebi Romeo sebagai komposer.[2][3]. Pada tahun 2010, Afgan mengeluarkan album keduanya, yang diberi judul "The One".
Alasan mengapa album keduanya bertajuk "The One", karena tahun 2010 adalah tahun yang istimewa, ia merilis album dan filmnya dalam waktu yang bersamaan, maka dari itu album keduanya diberi judul "The One". Di album tersebut Afgan menyanyikan 12 lagu plus 1 bonus track "PadaMu Kubersujud". Single pertamanya adalah Cinta 2 Hati, yang sekaligus juga menjadi Soundtrack film perdananya, Cinta 2 Hati.
Afgan dibesarkan di tengah keluarga yang suka menikmati musik. Bahkan Afgan sejak di bangku sekolah menengah sudah sering didaulat untuk menyanyi meskipun selalu ditampiknya karena malu. Kariernya diawali ketika bersama teman-temannya berkunjung ke WannaB Instant Recording Studio. Di studio ini mereka menyanyi dan merekamnya dalam CD untuk koleksi pribadi. Di luar dugaan ternyata Afgan terpantau oleh Produser WannaB Music Production yang langsung menawarinya rekaman. Awalnya ia sempat ragu tapi akhirnya menerima juga dan ia langsung masuk dapur rekaman.
Ternyata album pertamanya diminati khalayak dan mampu menempati posisi tertinggi di tangga lagu hit radio dan televisi terkemuka Indonesia. Tahun 2009 Afgan mulai menjajal kemampuannya di dunia film. Namun karena masih ragu dengan kemampuan aktingnya dia hanya berani bermain sebagai dirinya sendiri (Cameo) dalam film layar lebar berjudul "Bukan Cinta Biasa" yang pemeran utamanya pendatang baru Olivia Lubis Jensen.
Dalam film ini Afgan juga menyumbang lagu sebagai jalur suara dengan judul lagu yang sama dengan judul film tersebut. Dan Afgan juga membentuk Group Fans yang bernama Afganisme
Pada ajang Anugerah Musik Indonesia 2009, Afgan berhasil meraih penghargaan sebagai Penyanyi Pria Solo Terbaik melalui lagu Terima Kasih Cinta.
Pada bulan Ramadhan tahun 2009, Afgan merilis mini album Bersihkan Dirimu dengan Pada-Mu Kubersujud dan Pencari Jalan-Mu sebagai lagu utama dari album ini.
Sementara itu, Afgan juga terlibat dalam film Bukan Cinta Biasa yang rilis pada tanggal 7 Mei 2009. Di sini Afgan selain tampil di film mengisi sountrack dengan judul lagu sama dengan judul filmnya.
Pada tahun 2010 Afgan beradu akting dengan senior dari dunia perfilman yaitu Deddy Mizwar dalam film Cinta 2 Hati. Selain beradu akting dengan Deddy Mizwar, Afgan akan beradu akting dengan Olivia Lubis Jensen dan Tika Putri. Afgan pun ikut mengisi jalur suara dalam film ini yang berjudul sama dengan filmnya yaitu Cinta 2 Hati. Film ini dirilis tanggal 1 April 2010.
Sukses di album perdana, Afgan merilis album keduanya, "The One" pada tanggal 1 April 2010. album ini terisi 12 lagu, salah satunya Cinta 2 Hati yang menjadi OST Cinta 2 Hati yang diperankan sendiri sebagai Alfa, selain Cinta 2 Hati ada 8 lagu baru lainnya (termasuk Seperti Bintang yang didedikasi untuk fans dan persembahan dari Panadol Cold & Flu), serta 3 lagu single (termasuk Pencari Jalan-Mu sebagai bonus track).
Afgan sempat vakum sementara dari dunia musik Indonesia demi mengenyam pendidikan di negara tetangga, yaitu Malaysia. Pada bulan Desember 2012, Afgan merilis single Pesan Cinta yang bergenre pop upbeat sebagai single pertama menuju album ketiga. Lagu tersebut adalah ciptaan Afgan dengan bantuan Inu Numata dan Nino Ran. Pada tanggal 14 Februari 2013 tepat pukul 14:14, Afgan merilis album ketiga yang bertitle L1ve To Love. Distribusi album ini dibantu oleh restoran KFC di Indonesia. Bersamaan dengan perilisan album tersebut, Afgan menyatakan memilih Jodoh Pasti Bertemu sebagai single kedua album tersebut. Lagu tersebut dipilih karena Afgan merasa lagu ciptaan Bemby Noor ini benar-benar tipikal gimmick Afgan yang melankolis sekaligus sebagai penyeimbang single sebelumnya yang terdengar lebih upbeat.
Afgan pernah digosipkan pacaran dengan Thalita Latief, Agnes Monica, Mirasih Tyas Endah, Eva Celia Latjuba dan juga Arumi Bachsin. Saat ini Afgan tengah dekat dengan artis pendatang baru, Olivia Lubis Jensen. Afgan juga pernah diisukan sebagai seorang gay dan menjalin hubungan dengan aktor Jonathan Mulia
Langganan:
Postingan (Atom)